Dailyposnesia, Simalungun – Rumah Baca Pelita Bangsa melakukan audiensi dengan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, dan Ekonomi Kreatif (Disbudparekraf) Kabupaten Simalungun untuk mengajak partisipasi mereka dalam pelaksanaan Pentas Seni Budaya Simalungun Rumah Baca Pelita Bangsa. Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung pada 30 November 2025 di Lapangan Panei Tongah, Kabupaten Simalungun. Agenda tersebut bertujuan menghadirkan ruang edukasi budaya bagi anak, remaja, dan masyarakat, sekaligus mendorong promosi budaya Simalungun. (Rabu, 19/11/2025)
Audiensi diterima langsung oleh Kepala Disbudparekraf Simalungun, Drs. Alpian Denri Saragih, beserta jajaran. Dalam kesempatan itu, tim Rumah Baca Pelita Bangsa memaparkan berbagai program yang telah berjalan, seperti kelas membaca anak, pelatihan komputer, kegiatan kreativitas, serta pendampingan belajar bagi siswa sekolah dasar.
Pihak Rumah Baca Pelita Bangsa menyampaikan keinginan untuk berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam memeriahkan pentas seni budaya tersebut.
“Pentas seni ini akan diisi dengan kegiatan manortor, fashion show, dan berbagai pertunjukan budaya Simalungun lainnya,” ujar perwakilan tim.
Andry Napitupulu menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya bersifat hiburan, tetapi juga menjadi sarana pembelajaran identitas budaya.
“Kami ingin anak-anak dan warga mengenal lagu-lagu Simalungun, tarian tradisional, pakaian adat, serta cerita rakyat. Kami juga berharap Rumah Baca Pelita Bangsa dapat mendapat perhatian dari pemerintah karena kami melihat banyak potensi wisata edukasi yang bisa dikembangkan melalui kegiatan seni budaya,” ujarnya.
Kepala Disbudparekraf Simalungun, Alpian Saragih, menyambut baik inisiatif tersebut. Menurutnya, kegiatan seni budaya seperti ini selaras dengan komitmen pemerintah daerah dalam pelestarian budaya lokal dan pengembangan wisata budaya.
“Kegiatan seperti ini dapat menjadi daya tarik wisata sekaligus wadah pemberdayaan masyarakat. Budaya Simalungun memiliki kekayaan yang harus terus dipromosikan,” kata Alpian.
Rumah Baca Pelita Bangsa berharap pentas seni budaya tersebut dapat menjadi ruang inklusif bagi masyarakat, terutama anak-anak sebagai generasi penerus budaya, untuk belajar, berkarya, dan merayakan kekayaan budaya Simalungun. Kegiatan ini juga diharapkan memperkuat kolaborasi antara komunitas dan pemerintah daerah.
Adapun organisasi yang terlibat dalam kolaborasi kegiatan ini meliputi GMKI Pematangsiantar–Simalungun, PMKRI Pematangsiantar–Simalungun, GAMKI Simalungun, KSPM (Kelompok Studi Pendidikan Merdeka), GMMUR (Gerakan Mahasiswa Merdeka untuk Rakyat), serta Pespa Panei Tongah.
Di akhir audiensi, Founder Rumah Baca Pelita Bangsa, Frans Sipayung, berharap seluruh pemangku kepentingan di Kabupaten Simalungun dapat berkolaborasi untuk menyukseskan kegiatan Pentas Seni Budaya Simalungun. Audiensi tersebut ditutup dengan sesi foto bersama.
