Ditulis Oleh : Prof. Dr. Snggam Siahaan, M.Hum. – Dosen Universitas HKBP Nommensen Pematangsiantar
Perubahan iklim ekstrim berkaitan dengan semakin menipisnya lapisan ozon yang diakibatkan emisi gas rumah kaca yang berasal dari kegiatan ekonomi bumi megeksploitasi lingkungan seperti hutan, pertambangan, dan laut dilakukan secara besar besaran. Pemakaian energi fossil secara besar besaran dalam kegiatan ekonomi itu tentu menghasilkan emisi gas karbon yang sangat besar bahkan berlebihan sehingga secara langsung maupun tidak langsung dapat merusak bumi sebagai lingkungan hidup buat manusia, hewan dan tumbuhan.
Program ekonomi hijau berorientasi ramah lingkungan diharapkan mampu memberikan solusi buat masalah yang ditimbulkan emisi gas rumah kaca, sehingga secara visioner akan ada sinergitas kegiatan ekonomi hijau berbasis kerakyatan yang menciptakan banyak lapangan pekerjaan, produksi energi terbarukan, dan mitigasi kerusakan lingkungan hidup yang lebih baik ke depan.
Pada kesempatan ini, saya mengetengahkan perluasan penanam pohon sebagai salah satu kegiatan dari mitigasi kerusakan lingkungan hidup. Pohon sangat penting dalam lingkungan hidup.
Menanam pohon kembali di wilayah wilayah kritis seperti hutan gundul, tanah longsor di kaki kaki gunung, lokasi lokasi pertambangan yang sudah ditinggalkan, pinggiran sepanjang aliran sungai, tanah tanah wilayat yang gersang atau ditumbuhi ilalang saja, dan lain lain merupakan kegiatan yang sangat perlu dalam ekonomi hijau.
Kegiatan menanam pohon kembali tentu merupakan program jangka panjang yang harus mempunyai perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi yang matang dari perspektif manejemen, pendanaan, sumberdaya manusia berbasis hulu dan hilir. Program kegiatan ini menciptakan lapangan kerja padat karya yang membutuhkan banyak sumber daya manusia dari berbagai kualifikasi pendidikan dan keterampilan serta komitmen moralitas yang tinggi.
Program kegiatan ekonomi hijau dengan thema Penanaman Pohon ini diprediksi dapat mengurangi indeks persentase pengangguran, meningkatkan daya beli warga secara domestik, meningkatkan kepercayaan dunia dalam komitmen penyelamatan lingkungan hidup yang bebas polusi emisi gas rumah kaca, mengurangi ekploitasi lingkungan dari kegiatan tambang, menghindari perubahan iklim ekstrim, dan lain lain sebagainya.
