Meriahkan Hari Ulang Tahun Ke-1, SATGAS TRC-RAPI 02.18 Pematangsiantar Gelar Acara Syukuran

DAILYPOSNESIA, Simalungun – Meriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-1, Satuan Tugas Tim Reaksi Cepat – Radio Antar Penduduk Indonesia (SATGAS TRC-RAPI) 02.18 Pematangsiantar menggelar acara syukuran, Sabtu, (17/6/2023) di Pantai Beach Boy, Ajibata, Parapat.

Acara syukuran 1 Anniversary Satgas TRC-RAPI 02.18 Pematangsiantar tersebut membawakan tema “Relawan tidak dibayar bukan karena mereka tidak berharga, melainkan karena mereka tidak ternilai. ITULAH KITA”.

Pandapotan Lubis Ketua RAPI Wilayah 02.18 Pematangsiantar saat memotong nasi tumpeng (Photo : Ismail/ Dailyposnesia)

Syukuran tersebut langsung dihadiri oleh Ketua RAPI Wilayah 02.18 Pematangsiantar Pandapotan Lubis (JZ02CPL) didampingi beberapa pengurus RAPI lainnya.

Acara tersebut pun diawali dengan sambutan dan pemotongan nasi tumpeng oleh Ketua RAPI 02.18 Pematangsiantar Pandapotan Lubis.

Pandapotan Lubis didampingi pengurus RAPI saat memberikan sambutan dan arahan (Photo : Ismail/ Dailyposnesia)

Dalam sambutannya Ketua RAPI Wilayah 02.18 Pematangsiantar menyampaikan sangat mengapresiasi semangat dan perjuangan rekan rekan anggota TRC RAPI Pematangsiantar.

“Saya sangat mengapresiasi semangat dan perjuangan rekan rekan anggota TRC RAPI Pematangsiantar yang rela mengabdikan diri dan waktunya untuk kepentingan sosial terutama dalam kebencanaan tanpa pamrih. Seperti dilansir dalam tema HUT TRC RAPI pada malam ini “Relawan tidak dibayar bukan karena mereka tidak berharga melainkan karena tidak ternilai. ITULAH KITA.” ucap Pandapotan.

Ketua RAPI dan Pengurus saat akan menyerahkan nasi tumpeng (Photo : Ismail/ Dailyposnesia)

Ketua RAPI itu juga menyampaikan akan terus mencari jalan, dukungan dan solusi terbaik untuk menyokong dan mendukung kegiatan sosial TRC RAPI Pematangsiantar terutama penyediaan segala fasilitas, sarana prasarana dan peralatan perlengkapan tim terutama dalam pertolongan saat terjadi bencana (Safety first).

“Jangan sampai saat kita mau menolong korban terjadi korban tambahan akibat kurangnya peralatan dan minimnya pengetahuan dan keterampilan tentang kebencanaan. Karena itu kita akan mendorong program program RAPI ke depannya, menitik beratkan pada pelatihan-pelatihan tenaga teknis untuk itu dan memfasilitasi perlengkapannya.” tambahnya.

Pengurus RAPI bersama Satuan Tugas Tim Reaksi Cepat (Photo : Ismail/ Dailyposnesia)

Pandapotan Lubis juga menitipkan personil-personil TRC Kepada rekan-rekan TRC BPBD Pematangsiantar melalui Bapak Noto PRAMONO DUMAS (TRC 1-1) untuk dibimbing agar siap diterjunkan ke lapangan. Dan beliau juga berpesan kepada anggota TRC RAPI Pematangsiantar untuk selalu menjaga hubungan baik dengan BPBD Siantar agar terbangun chemistry yang baik sehingga dapat bersinergi maksimal saat diturunkan ke lapangan pasca terjadi bencana.

“Semoga, dengan adanya kegiatan milad ini kita dapat memantapkan diri dan siap mengabdikan diri untuk kepentingan masyarakat umum di luar maupun internal organisasi RAPI dalam menghadapi Bencana Alam dan mitra mitra relawan lain di dalamnya seperti BPBD, BASARNAS, POLRI, TNI, RPAI, Scout Reascue, Pramuka, Bankom BARA dan Bankom GARUDA.” tambahnya sembari memotong nasi tumpeng tanda syukur kepada Allah Tuhan YME.

Selanjutnya acara diisi dengan pemaparan tentang sejarah RAPI Nasional dan TRC RAPI Pematangsiantar oleh salah satu pengurus RAPI 02.18 Ismail Syahriza Harahap (JZ02CKI) yang juga merupakan pencetus terbentuknya Satgas TRC RAPI di Wilayah 02.18 Pematangsiantar.

Ismail Syahriza Harahap saat menyampaikan pemaparan (Photo : Ismail/ Dailyposnesia)

Kemudian dilanjutkan dengan pengenalan radio, jenis jenis radio berdasarkan spesifikasi (daya pancar), berdasarkan Band (HF, VHF dan UHF), alat pancar ulang (RPU) dan frekwensi yang dipergunakan oleh Widijanto (JZ02CWJ).

Selesai pengenalan radio, kemudian Iwan Budiyanto (JZ02CIL) yang juga pemateri dalam acara tersebut menjelaskan kepada para peserta yang hadir tentang etika komunikasi di radio, dimana dalam penjelasannya, Iwan mengatakan bahwa berkomunikasi menggunakan radio RAPI menggunakan bahasa sandi kode 10 dan penyesuaian bahasa sandi TNI yang dipergunakan BPBD.

Tidak hanya penjelasan cara penggunaan radio, acara tersebut juga diisi dengan pemaparan-pemaparan dari BPBD Kota Pematangsiantar mengenai langkah-langkah penyelamatan jika terjadi bencana alam serta simulasi pelatihan pertolongan korban gempa patah tulang kaki dari bawah reruntuhan bangunan, yang langsung dijelaskan oleh Noto Pramono Dumas.