Catatan : Sanggam Siahaan
Bahasa adalah seperangkat kaidah yang berfungsi sebagai alat interaksi komunikasi sosial. Pada umumnya semua manusia mempunyai kompetensi berbahasa untuk melakukan percakapan dalam kehidupan sehari hari secara natural.
Apabila disimak, kompetensi ini adalah sebuah fenomena yang sangat luar biasa, oleh karena dengan sejumlah fonem, konsonan, serta tata bahasa yang terbatas, manusia dapat menggunakan bahasa tersebut untuk mengungkapkan segala sesuatu yang paling rumit yang pernah terjadi, maupun yang sedang terjadi, dan bahkan yang mungkin akan terjadi di galaksi ini.
Oleh sebab itu, kemampuan berbahasa yang dimiliki ini dapat dimanfaatkan untuk hal hal yang baik baik saja, semuanya untuk kemuliaan Sang Pencipta Alam semesta berserta segala isinya.
Selanjutnya berbahasa itu adalah sebuah perilaku sosial yang dapat diamati. Kita dapat mengamati kaidah kaidah yang mengatur perilaku berbahasa. Ada aturan yang dituruti sesuai kesepakan umum penuturnya.
Jika menyimpang dari kaidah yang telah ada di kalangan penuturnya, konsekuensi yang timbul adalah kekacauan, misalnya kesalahpahaman di kalangan penutur bahasa itu.
Ada kaidah yang harus dituruti untuk keteraturan berkomunikasi. Biasanya kaidah ini diungkapkan oleh ilmuan berdasarkan studi ilmiah berbasis data.
Misalnya, sebagai berikut:
Dengan mengucapkan sesuatu, seseorang itu pada umumnya dapat melakukan sesuatu tindakan lain yang mempunyai arti semantis atau gramatis yang berbeda dari apa yang diucapkan.
Misalnya, sebagai berikut:
A: Saya haus!
B: Ini air minum Pak!
A: Terimakasih!
Dalam percakapan di atas, Si A mengucapkan “Saya haus!”, sebagai kalimat pernyataan. Dalam konteks itu, Si B menginterpretasi kalimat itu sebagai tuturan bermakna sebuah permintaan.
Selanjutnya, Si B mengucapkan “Ini air minum Pak!” sebagai kalimat pernyataan. Dalam konteks tersebut, Si A menginterpretasi kalimat itu sebagai tuturan bermakna tawaran yang diberikan Si B terhadap permintaan yang dibuat Si A.
Dalam hal ini, interpretasi Si B terhadap tuturan Si A adalah benar, dan interpretasi Si B terhadap tuturan Si A juga benar yg dibuktikan dengan tuturan Si A “Terimakasih!” sebagai pertanda bahwa tujuan interaksi komunikasi antara Si A dan Si B dalam percakapan itu telah sukses berhasil.
Banyak studi yang mengungkapkan bahwa berbahasa itu adalah perilaku sosial yang diatur oleh berbagai perangkat kaidah yang harus dipatuhi oleh para penuturnya.
Dengan kata lain, bahasa sebagai alat komunikasi diatur seperangkat kaidah yang harus dituruti oleh penuturnya. Mari manfaatkan kompetensi berbahasa yang kita miliki untuk peningkatan taraf hidup yang lebih berkualitas. (Ibnu)