Dailyposnesia, Simalungun – Kuasa hukum dan keluarga almarhum Jonres Sinaga menyampaikan kekecewaan mereka terhadap lambannya proses penyelidikan dugaan pembunuhan yang telah berlangsung lebih dari delapan bulan tanpa hasil yang jelas. Hal tersebut disampaikan dalam konferensi pers yang digelar pada Kamis (13/11/2025) di Mapolres Simalungun.
Penasihat hukum keluarga korban, Jauli Manalu, S.H., dari Kantor JB Partner Medan, mengatakan bahwa pihaknya telah beberapa kali mempertanyakan perkembangan kasus tersebut kepada pihak kepolisian, baik di Polsek Tanah Jawa maupun di Polres Simalungun. Namun, hingga kini belum ada kepastian mengenai penetapan tersangka, meskipun hasil visum menyebutkan adanya indikasi tindak pidana.
“Kami sudah delapan bulan menunggu, tetapi belum ada kejelasan. Padahal sudah dilakukan gelar perkara dan hasil visum menunjukkan bahwa kasus ini termasuk pidana. Namun sampai saat ini, belum ada titik terang,” ujar Jauli Manalu.
Ia juga menyoroti adanya dugaan kejanggalan dalam proses penyidikan, di mana surat panggilan terhadap salah satu saksi yang sempat diterbitkan disebut kemudian ditarik kembali. Menurutnya, hal tersebut menimbulkan pertanyaan dan perlu mendapat perhatian serius dari pimpinan kepolisian.
“Kami hanya ingin keadilan ditegakkan secara transparan. Jika memang penyelidikan di tingkat daerah belum maksimal, kami berharap Mabes Polri dapat turun tangan,” tegasnya.
Jauli menambahkan bahwa pihaknya baru menerima Surat Pemberitahuan Perkembangan Hasil Penyidikan (SP2HP) terakhir pada hari konferensi pers digelar, meskipun surat tersebut telah diterbitkan sejak 30 September 2025. SP2HP tersebut, menurutnya, hanya berisi keterangan “melanjutkan perkara” tanpa penjelasan rinci.
Sementara itu, ayah korban, Hendri Sinaga, menyampaikan rasa kecewanya terhadap penanganan kasus yang tak kunjung menunjukkan perkembangan. Ia menegaskan bahwa kedatangan mereka ke Polres Simalungun dilakukan berdasarkan arahan Polda Sumatera Utara, namun tidak ada hasil yang memuaskan.
“Sudah jauh kami datang ke sini, tetapi tidak ada hasilnya. Bagaimana Negara Indonesia ini, terkhusus Polri, untuk menekankan Polres Simalungun supaya bisa mengungkap pembunuhan anak saya,” ujar Hendri Sinaga dengan nada kecewa.
Keluarga korban juga berharap agar aparat kepolisian dapat memberikan perhatian lebih terhadap kasus ini tanpa memandang latar belakang ekonomi keluarga.
“Kami hanya orang kecil. Kami berharap keadilan tidak pandang bulu. Sudah delapan bulan kami menunggu, semoga kasus ini segera terungkap,” ungkap ibunya, boru Nainggolan.
Keluarga korban menegaskan bahwa mereka tidak akan berhenti menuntut kejelasan atas kematian Jonres Sinaga. Mereka berharap pihak kepolisian, bahkan Kapolri dan Presiden RI Prabowo Subianto, dapat memberikan perhatian langsung demi memastikan kasus pembunuhan ini benar-benar dituntaskan secara adil.
“Kami percaya, jika Bapak Kapolri turun tangan, kebenaran akan ditemukan. Kami hanya ingin kasus ini diselesaikan secara adil,” tutup Jauli Manalu.
Hingga berita ini diterbitkan, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lanjutan dan belum memberikan keterangan resmi tambahan mengenai perkembangan terbaru kasus tersebut.(***)






