Dailyposnesia, Pematangsiantar – Anggota DPRD Kota Pematangsiantar Fraksi Gerindra, Patar Luhut Panjaitan, SKM., MPH., melaksanakan Sosialisasi Peraturan Daerah (Sosper) di Jalan Mual Nauli III, Kelurahan Siopat Suhu, Kecamatan Siantar Timur, Kamis (4/12). Kegiatan yang dimulai pukul 10.00 WIB ini turut dihadiri perangkat pemerintah daerah mulai dari camat, lurah, hingga Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup.
Dalam sambutannya, Patar menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah dan masyarakat dalam memajukan daerah. Ia menilai kota tidak akan berkembang hanya dengan kebijakan formal, tetapi harus disertai partisipasi aktif dari masyarakat.
“Kota akan maju jika legislatif dan pemerintah kota saling bekerja sama dan didukung oleh rakyatnya. Kita harus bahu-membahu menyelesaikan persoalan bersama, termasuk kebersihan, ekonomi, pendidikan, dan kesehatan,” ujarnya.
Patar juga berbagi pengalamannya saat masih bertugas di Kementerian Kesehatan. Menurutnya, kerja lintas sektor terbukti efektif mempercepat pembangunan dan penyelesaian persoalan publik. Karena itu, ia mengajak masyarakat ikut menjaga lingkungan, mematuhi regulasi, serta mendukung langkah pemerintah daerah.
Dalam sesi dialog, sejumlah persoalan yang dekat dengan kehidupan masyarakat turut disinggung, termasuk panjangnya antrean kendaraan di beberapa SPBU di Pematangsiantar. Patar mengatakan telah melakukan komunikasi awal dengan pihak terkait agar persoalan tersebut segera dibahas dan dicarikan solusi.
Ia juga menyoroti masalah sampah yang dinilainya sudah perlu penanganan serius. Regulasi menurutnya tidak hanya harus dibuat, tetapi juga ditegakkan dan dijalankan bersama dengan kesadaran publik.
Masalah narkoba juga menjadi perhatian besar dalam kegiatan ini. Patar mengungkapkan bahwa berdasarkan konsultasi DPRD dengan Badan Kesbangpol Provinsi Sumatera Utara, Kota Pematangsiantar masuk dalam kategori zona merah menuju hitam dalam peredaran narkoba. Ia meminta masyarakat, perangkat wilayah, hingga tokoh masyarakat untuk bersama mengawal lingkungan masing-masing.
“Ini sudah darurat. Kita harus perang dengan narkoba. Jangan ragu melapor jika melihat indikasi peredaran narkoba,” tegasnya.
Selain membahas tantangan, Patar juga menyampaikan sejumlah program pemerintah pusat dan daerah. Salah satunya program nasional Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang telah berjalan, termasuk layanan pemeriksaan kesehatan gratis di fasilitas kesehatan tingkat pertama seperti puskesmas. Ia mendorong warga memanfaatkannya.
“Silakan datang ke Puskesmas Kesatria, semua pemeriksaan kesehatan gratis. Ini hak masyarakat,” katanya.
Ia juga menjelaskan bahwa DPRD Kota Pematangsiantar telah mengesahkan RPJMD yang salah satu prioritasnya mengembalikan identitas Kota Pematangsiantar sebagai kota pendidikan.
Ketua Komisi I DPRD Kota Pematangsiantar, Robin Manurung, SH, yang turut hadir, memperkuat pernyataan Patar dengan menegaskan bahwa kesehatan dan pendidikan tetap menjadi prioritas utama DPRD. Ia menekankan, tugas legislatif adalah melayani seluruh warga tanpa melihat perbedaan pilihan politik.
“Kami sudah disumpah untuk mengayomi seluruh masyarakat. Jika masyarakat sehat, pendidikan berjalan baik, maka kesejahteraan akan mengikuti,” ujarnya.
Robin juga mengungkapkan kekhawatiran terkait masih adanya aparatur sipil negara terindikasi penggunaan narkoba berdasarkan hasil tes urine. Ia mengingatkan orang tua untuk lebih peka terhadap anak-anak, terutama pelajar tingkat SMP yang rentan terpapar pergaulan bebas.
Materi inti mengenai regulasi persampahan disampaikan Santo Simanjuntak, SH, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup. Ia menyampaikan bahwa Kota Pematangsiantar menghasilkan sekitar 170 ton sampah setiap hari, angka yang menjadi tantangan besar karena keterbatasan armada, tenaga, dan fasilitas Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tanjung Pinggir. Santo menegaskan bahwa pengelolaan sampah tidak mungkin hanya dilakukan pemerintah.
“Regulasi dibuat untuk mengatur perilaku agar lingkungan tetap bersih. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri, butuh partisipasi masyarakat,” katanya.
Ia menambahkan belum ada satu pun kota di dunia yang benar-benar mencapai zero waste, namun perubahan harus dimulai dari rumah masing-masing melalui pembiasaan memilah dan mengurangi sampah.
Menutup kegiatan, Patar berharap sosialisasi tersebut tidak hanya berhenti sebagai agenda formal, tetapi menjadi ruang perubahan pola pikir dan perilaku bersama. Ia mengajak masyarakat menempatkan kebersihan, kesehatan, pendidikan, serta masa depan generasi muda sebagai tanggung jawab kolektif.
“Kalau kita cinta kota ini, maka kita jaga bersama. Kita mulai dari hal kecil: tidak buang sampah sembarangan, mendukung pendidikan anak, menjaga kesehatan, dan melawan narkoba. Itu bentuk cinta kita pada kota ini,” tutupnya. (DPN/ Brian)






